Terapkan Big Data Kepegawaian, BKN Harus Perhatikan Aspek Literasi Manusia
Jakarta – Humas BKN, “Untuk mengaplikasikan Big Data dalam pemerintahan, kita harus memiliki kemampuan literasi digital, yang meliputi literasi informasi, teknologi, media, dan yang tak kalah penting adalah literasi manusia. Literasi manusia yang harus dipenuhi mencakup kompetensi teknis, perilaku, dan kepemimpinan, sebelum mengaplikasikan teknologi informasi. Manusia bukan lagi sekedar human resources tetapi human capital. Jangan sampai kita terjebak, dan menjadikan manusia sebagai budak dari teknologi,” ungkap Dr. Avinash B.M dari Asian Productivity Organization (APO) dalam paparannya pada Sharing Session on Data yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara pada Jum’at (19/5/2023) di ruang Multimedia, lt. 12, Gedung 2 Kantor Pusat BKN.
Avinash melanjutkan, ada 3 tahap penerapan teknologi informasi yang harus diperhatikan yaitu Digitize, Digitilize, dan Digital Transformation. Tahap Digitize adalah tahap perubahan informasi fisik didigitasi menjadi data digital, sehingga tersedia dan dapat diakses kapanpun, dari manapun. Tahap digitalize adalah tahap di mana kita mengaplikasikan data yang sudah ada untuk mencari keuntungan, meningkatkan bisnis, dan meringkas operasi bisnis. Sedangkan tahap Digital Transformation adalah tahap dimana kita bisa mengintegrasikan teknologi digital pada semua aspek bisnis.
Avinash melanjutkan, kita harus mengetahui pada tingkatan mana kita dalam digitalisasi pemerintahan. Apakah sudah dalam ranah Digital Transformation, atau masih pada tahap Digitize. “Ada beberapa tantangan dalam analisis Big Data dalam sektor publik, mulai dari kemauan politik dari negara, kurangnya orang yang berorientasi pada bisnis, privasi data, dan sebagainya. Namun dengan semua resiko tersebut, resiko terbesar adalah ‘tidak mengambil resiko sama sekali,” pungkas Avinash.
Penulis: app
Editor: Tifa/Sinka