Peran strategis Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur dan Pranata SDM Aparatur
Jakarta – Humas BKN, Arahan Presiden Republik Indonesia terkait penyederhanaan birokrasi dengan melakukan transformasi/penyetaraan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional, kembali disampaikan Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Ikatan Profesi Analis Kepegawaian Republik Indonesia (IPAKRI) yang berlangsung secara daring, Selasa (19/10/2021).
Hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan kita bahwa kualitas pelayanan publik pemerintah belum seperti yang diharapkan, masih berbelit-belit, tumpang tindih dan biaya yang ditanggung masyarakat masih besar. “Untuk itu, perampingan birokrasi dengan mengurangi jenjang struktural untuk meningkatkan kualitas jabatan fungsional yang lebih profesional dan menjalankan peran secara optimal sehingga tidak ada lagi keluhan pada pelayanan publik,” terang Yusuf.
Selaku Narasumber dalam acara tersebut, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Haryomo Dwi Putranto menyatakan BKN sebagai instansi pembina jabatan fungsional bidang kepegawaian telah mentransformasi nomenklatur Analis Kepegawaian menjadi Pranata SDM Aparatur dan Analis SDM Aparatur. “Perubahan nomenkaltur tersebut tidak lantas memiliki tugas dan fungsi yang sama, akan tetapi jauh lebih memiliki pola kerja yang kompleks dan diharapkan menjawab kebutuhan zaman yang dinamis”, ucapnya.
Haryomo juga mengungkapkan jabatan Pranata SDM Aparatur dan Analis SDM Aparatur memiliki posisi yang strategis. Hal ini dikarenakan Pranata SDM Aparatur pola kerjanya harus menguasai teknis kegiatan administrasi/TU kepegawaian (clerical work) dan pelayanan kepegawaian ASN, sedangkan Analis SDM Aparatur yang dahulu sebagian besar masih clerical work, bertransformasi menjadi pengelolaan dan pengembangan SDM (HR Development). Dengan demikian, posisi tersebut diharapkan dapat didukung dengan SDM yang profesional dan andal sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dan kinerja Analis SDM Aparatur bisa berkontribusi terhadap kinerja organisasi. mia