Lima Produk Layanan BKN yang Beradaptasi dengan Era Pandemi Dipamerkan di Pertemuan Negara ASEAN
Jakarta – Humas BKN, Pada pertemuan negara-negara ASEAN yang terhubung dalam sASEAN Cooperation on Civil Service Matter (ACCSM), Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai perwakilan Indonesia mengunggulkan 5 (lima) produk layanan BKN secara umum dan layanan manajemen ASN secara khusus yang bertransformasi secara signifikan akibat dampak pandemi Covid-19.
Kelima produk layanan BKN tersebut dipaparkan oleh Wakil Kepala BKN, Supranawa Yusuf melalui forum The Inaugural ACCSM Leaders in Strategic HR Innovations to build a Future Ready Public Service (ALSHRI) Meeting, Rabu (17/11/2021) secara daring sebagai High Level Meetings bagi Pejabat Pimpinan Tinggi di bidang kepegawaian atau Chief Human Resources Officers negara ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura sebagai bentuk penguatan kerja sama di bidang pengelolaan SDM Aparatur se-ASEAN melalui pembentukan ALSHRI.
Adapun kelima produk BKN yang dipamerkan meliputi penyelenggaraan seleksi Computer Assisted Test (CAT) secara online, penilaian kompetensi atau Asesmen secara online, penerapan Digital Siganture, penggunaan DocuDigital, dan pemberlakuan absensi pegawai melalui Location-Based Presence (LBP). Menurutnya, BKN melakukan pengembangan produk layanan manajemen ASN yang bertransisi dari layanan manual atau tatap muka menjadi layanan yang lebih banyak memanfaatkan teknologi sehingga bisa lebih cepat dan fleksibel. Misalnya penerapan Digital Signature dan DocuDigital yang mempercepat pengelolaan alur pelayanan kepegawaian, seperti proses validasi peserta lulus CPNS sampai dengan penetapan NIP. Kemudian diikuti dengan penggunaan teknologi face reconigiton pada sistem CAT BKN untuk meminimalkan potensi kecurangan lewat penggunaan joki.
Selain mengusung layanan berorientasi online dengan memanfaatkan teknologi digital, Yusuf juga mengemukakan bahwa inovasi produk layanan manajemen ASN disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru (new normal) . Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaan seleksi CASN, mulai dari penetapan waktu pelaksanaan ujan sesuai rekomendasi Satgas Nasional Covid-19 berdasarkan tren pandemi, menerapkan standar prokes ujian CAT lewat regulasi yang harus ditaati semua pihak yang terlibat, tetap memberikan kesempatan peserta terkonfirmasi Covid-19 untuk tetap dapat mengikuti ujian dengan prosedur khusus, termasuk mendorong peserta ujian untuk divaksinasi sebagai persyaratan ujian, sekaligus mendorong upaya pemerintah memaksimalkan program vaksinasi di Indonesia.
Namun menurutnya upaya peningkatan layanan manajemen ASN tidak akan berhenti sampai di situ, Yusuf mengakui bahwa tantangan birokrasi dalam konteks manajemen ASN ke depan akan semakin kompleks, terutama dengan tuntutan adaptasi terhadap perubahan-perubahan di era pandemi, di mana tidak semua jenis pekerjaan di birokrasi dapat dilakukan secara daring. Menurutnya birokrasi tetap membutuhkan instrumen tertentu untuk layanan bersifat fisik atau tatap muka. des