Kumandang Takbir Perayaan Idul Fitri 1444 H di Kantor BKN Pusat Berlangsung Khidmat
Jakarta – Humas BKN, Badan Kepegawaian Negara (BKN) kembali melakukan perayaan Idul fitri 1 Syawal 1444 H dengan menggelar Sholat Idul Fitri berjamaah, Sabtu (22/04/2022), di lapangan upacara kantor BKN Pusat, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh sukacita oleh keluarga besar BKN maupun warga masyarakat sekitar di area kantor BKN.
Tampak hadir Plt. Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf, dan sejumlah pejabat serta jajarannya. Pelaksanaan sholat idul fitri di BKN Pusat tahun ini menghadirkan Imam sekaligus khotib, yaitu Ustadz KH. Ade Suryana Azis, MA selaku pengasuh pondok pesanteren Nurul Islam Sukabumi, Jawa Barat.
Ustadz KH. Ade Suryana Azis, dalam khotbahnya menyampaikan Idul fitri datang kepada kita dalam suasana yang berbeda-beda, suka dan duka datang silih berganti. Setiap tahunnya ada saja di antara keluarga, sanak-saudara yang sudah tidak bisa merayakan idul fitri, tidak ikut menggemakan takbir, kita tidak bisa lagi saling bermaafan dengan mereka, karena mereka sudah lebih dulu mudik ke kampung halaman yang abadi, kembali ke sisi Allah SWT. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar.
“Di hari yang fitri ini kita penuhi langit dengan takbir, tahmid dan tahlil, Untuk itu kita ucapkan syukur, merendahkan diri di hadapan Allah. Kita sadari ketinggian dan kebesaran Allah, Dia lah yang sewaktu-waktu dapat memisahkan nyawa kita dari ubun-ubun, memisahkan kita dari keluarga, jabatan, atau apa pun yang kita cintai. Namun demikian karena kesibukan dan kecintaan kepada dunia atau karena kelelahan kita dalam mempertahankan hidup, maka sering kali kita melupakan Allah SWT, betapa sering kita membesarkan diri dan pekerjaan karena kita banyak melupakan Allah, kita pun lupa akan diri kita,” pesannya.
Beliau menambahkan pula bahwa Allah telah mengingatkan kita dalam Al-qur’an surah Al-Hasyr ayat 19, dan janganlah kamu seperti orang yang melupakan allah, lalu allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah merupakan orang-orang yang fasik. Dengan banyaknya dosa dan begitu seringnya kita lupa kepada Allah, maka pada hari yang fitri setelah kita bersimpuh kepada Allah, kita berharap kepada Allah dapat menyucikan diri kita, mengampuni segala dosa dan kesalahan, serta mengembalikan kita ke dalam kemanusiaan, dan kita termasuk orang yang memperoleh kemenangan, minal aidin walfaidzin. Semoga kita masih bisa kembali bertemu dengan ramadhan selanjutnya.”
Penulis: mrz
Editor: des