BKN Gelar Pertemuan Perdana Kerja Sama Bilateral Indonesia-Singapura
Jakarta-Humas BKN, Badan Kepegawaian Negara melalui Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama bersama Singapore Public Service Division melaksanakan program kerja sama bilateral melalui 1st Indonesia-Singapore Civil Service Exchange Programme (CSEP) secara daring. Acara ini dibuka oleh masing-masing pimpinan delegasi. Delegasi Singapura dipimpin oleh Low Peck Kem (Chief HR Officer-Public Service Division) sedangkan Indonesia oleh Suharmen, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 23-24 Mei 2022 ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai Pengembangan Aparatur Sipil Negara di negara masing-masing dan bertukar gagasan sehingga memperoleh masukan untuk meningkatkan kinerja ASN yang berkualitas sesuai dengan core value.
Dalam sambutannya, Deputi BKN Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Suharmen menyampaikan bahwa program ini adalah awal dari kerjasama bilateral dalam Program Pengembangan Pegawai Negeri Sipil. “Saya berharap Singapura dan Indonesia dapat berbagi pengalaman sebanyak-banyaknya hal-hal terkait tema yang akan digali terkait “Transformasi Sumber Daya Manusia Pelayanan Publik” dan diharapkan program ini dapat menjawab tantangan yang dihadapi kedua negara,” tegasnya.
Pada sesi pertama dilakukan pemaparan gambaran umum dari perwakilan BKN selaku delegasi Indonesia mengenai instansi dan pengembangan karir ASN. Paparan disampaikan oleh Direktur Kinerja ASN Achmad Slamet Hidayat, Direktur Kompensasi ASN Neny Rochyany, dan Assessor SDM Aparatur Madya Virginia Ditya Ayu Ekaputri. Achmad memaparkan bahwa manajemen talenta di Indonesia meliputi budaya kinerja berkualitas, pengembangan kompetensi dan asesmen dan upaya untuk melakukan retensi talenta. Selain itu menurut Achmad terdapat empat strategi dalam peningkatan manajemen talenta yaitu kepemimpinan yang kuat, kekompakan antarpegawai, kemampuan menerima perubahan, serta pemanfaatan teknologi.
Pemaparan dari delegasi Singapura disampaikan oleh Lim Sung Yar sebagai Senior Director Leadership Development and Human Resource Policy, Public Service Division. Lim memaparkan bahwa untuk menciptakan budaya kinerja berkualitas (manajemen talenta) diperlukan kemampuan untuk mengubah mindset; mampu beradaptasi terhadap perubahan; menciptakan lingkungan yang suportif; meningkatkan komunikasi dan kerjasama antarpegawai, pimpinan, dan stakeholders; serta fokus terhadap peningkatan kinerja. Selain itu pengembangan dan penilaian kompetensi juga menjadi perhatian penting dimana harus dibuat model yang sesuai agar dapat diimplementasikan dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan di masa depan.
Pada hari kedua kegiatan ini,dilaksanakan sesi Teknologi Informasi yang mencakup beberapa topik tentang Analisis Data, Proses Rekrutmen, Proses Digitalisasi, dan Perlindungan Data. Topik-topik yang dibahas pada sesi hari kedua diharapkan dapat memberikan wawasan untuk menghadapi pelayanan publik yang lincah dan dinamis.
Penulis: yuriza/nad
Editor: Dep