skip to Main Content

BKN – LAN Benchmarking Konseling Karier dan Kinerja

Jakarta – Humas BKN, Saat ini, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan mental telah meningkat. Peningkatan pengetahuan tersebut juga terlihat di ranah Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana kesehatan mental ASN dalam menghadapi pekerjaan memerlukan perhatian yang lebih. Menjawab tantangan tersebut, Badan Kepegawaian Negara (BKN), melalui Biro Sumber Daya Manusia (Biro SDM) saat ini telah memiliki program Konseling Karier dan Kinerja bagi para ASN di BKN. Konseling karier dan kinerja dianggap perlu dan juga menjadi perhatian bagi kementerian dan lembaga lain.

Hal ini yang mendasari Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan benchmarking terkait Konseling Karier dan Kinerja ke BKN. Kegiatan Benchmarking Konseling Karier dan Kinerja dilaksanakan pada Jumat (12/07) di Kantor BKN Pusat. Kepala Biro SDM BKN, Diah Kusumua Ismuwardani, dalam pembukaannya menyatakan, komitmen pimpinan BKN dalam konseling karier dan kinerja telah termaktub dalam Surat Edaran Kepala BKN No. 12 tahun 2023 tentang Pelaksanaan Konseling Karier dan Kinerja.

Diah menjelaskan, Konseling Karier dan Kinerja adalah proses pemberian bantuan pemahaman dan optimalisasi kemampuan diri Konseli terkait permasalahan karier dan kinerja pada jabatan yang diduduki saat ini. “Hambatan-hambatan yang dihadapi pegawai selama berkerja dapat disampaikan kepada Konselor BKN melalui mekanisme layanan konseling,” sambung Diah.

“Tentunya latar belakang LAN mempelajari Konseling Karier dan Kinerja yang dilakukan oleh BKN adalah karena meningkatnya tuntutan pekerjaan bagi ASN,” ujar Awan Hari Murtiadi, Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Madya LAN. Awan juga menjelaskan, di masa depan, LAN akan mengadaptasi konseling psikologis, work-life balance, dan hal-hal terkait karier seorang ASN yang diterapkan di BKN.

Saat ini ada 7 (tujuh) cakupan layanan konseling yang dapat diberikan apabila pegawai BKN mengalami kondisi antara lain:
(1) Permasalahan terkait kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif; (2) Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan kerja; (3) Kelelahan akibat beban kerja yang tidak dapat diselesaikan (burnout); (4) Konflik dengan atasan dan/atau rekan kerja; (5) Hambatan dalam komunikasi dengan atasan dan/atau rekan kerja; (6) Permasalahan terkait motivasi dan produktivitas; dan (7) Permasalahan terkait perencanaan dan pengembangan karier.

Penulis: app
Foto: end

Back To Top