Seminar Nasional Penguatan Budaya Kerja ASN Berorientasi Ber-AKHLAK
Jakarta – Humas BKN, Sejalan dengan Core Values “Ber-AKHLAK” melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto berpesan agar ASN dapat melakukan pelayanan publik secara adaptif dalam menghadapi dunia VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Penting bagi ASN untuk terus meningkatkan kompetensi kinerja dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi ke depannya,” imbaunya dalam Seminar Nasional Manajemen ASN dengan tema “Menciptakan Budaya Kerja ASN Ber-Akhlak” yang diadakan oleh Pusat Pengkajian Manajemen ASN BKN, Selasa (04/6/2024) dan ditayangkan secara langsung melalui official youtube BKN. Sosialisasi ini bertujuan sebagai upaya membentuk budaya kinerja yang tinggi (High Performing Culture) dilingkungan Instansi Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Ia juga menekankan bahwa core values ASN Ber-Akhlak berorientasi pelayanan, di mana ASN dituntut untuk memahami dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, dan solutif dapat diandalkan, jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, berintegritas tinggi, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Menurutnya penguatan budaya kerja yang didasari dengan pemahaman core values “Ber-AKHLAK” dimulai dari kesadaran akan pentingnya nilai dasar ASN tersebut sampai dengan aksi nyata dari implementasi core values “Ber-AKHLAK” dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
“Terciptanya budaya kerja positif yang berlandaskan oleh Ber-AKHLAK menjadikan kinerja ASN yang berkualitas karena adanya apresiasi dalam lingkungan kerja sebagai motivasi bekerja. Produktivitas ASN dalam bekerja berpengaruh dengan peningkatan kepuasan masyarakat akan pelayanan publik,” tambahnya. Komitmen pimpinan menurutnya harus menjadi role model untuk membentuk penguatan budaya kerja yang berdasarkan core values “Ber-AKHLAK” agar penerapannya dapat maksimal.
Adanya dialog dengan pimpinan dapat menjadi media dalam menyelaraskan pikiran demi penguatan budaya kerja. Dengan stimulasi intelektual yang diberikan pimpinan akan menciptakan iklim kerja yang fleksibel dan kondusif. Dalam upaya mendukung komitmen penguatan budaya kerja oleh pimpinan, perlu dilakukan Focus Group Discussion (FGD) kepada seluruh agen perubahan dan melaksanakn survei Budaya Kerja Berakhlak secara internal.
Terakhir, pengawasan dan evaluasi budaya kerja menurutnya perlu dilakukan sebagai bentuk akhir dari implementasinya dalam lingkungan pekerjaan. Sebagai bentuk penguatan budaya kerja yang sifatnya berkelanjutan, hasil dari survei internal digunakan untuk peningkatan dari implementasi budaya kerja. “Masukan dari pegawai dan tantangan yang dihadapi selama menjalankan budaya kerja tersebut menjadi dasar perubahan kebijakan budaya kerja instansi untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik lagi,” imbuhnya mengakhiri pembukaan seminar.
Penulis: ff/nabil
Foto: dls
Editor: des
Rekaman Seminar Nasional Manajemen ASN “Menciptakan Budaya Kerja ASN Ber-AKHLAK” dapat dilihat kembali pada tautan berikut.